Menjaga Kesehatan – siapa bilang jadi desainer grafis itu enak terus. Justru kadang kala para desainer grafis dilanda depresi dan burnout. Apalagi revisi dari klien yang kadang bikin kesel sendiri.
Untuk itu, menjaga kesehatan mental merupakan hal penting yang mesti kau kerjakan. Yuk ikuti kiat dari buku Graphic Design is Mental karya Ben Longden berikut ini.
- Seorang desainer grafis acap kali cuma bisa berguru dengan praktik langsung
Terkadang apa yang sudah kau kuasai ternyata tak sesuai dengan proyek yang menghadang. Hal itu pasti membuat kau frustasi, alasannya pada kesannya desainer grafis cuma mampu belajar dengan praktik pribadi. Walau sukar, tetapi hal tersebut dapat mengembangkan skill gres. Lakukan dengan sabar, dan nikmati prosesnya. - Jangan jadi anti kritik, terima dahulu dan ambil yang bermanfaat
Kalau ada klien yang tidak bahagia dengan karya mu dan berkata jahat, berterima kasihlah karena mau berterus terperinci dari pada klien yang cuma mampu berkata “kelihatan manis”, tetapi meminta revisi yang brief-nya pun tak terperinci. - Salah itu hal yang wajar , tetap yakin diri dan kerjakan yang terbaik
Tentunya ketika berkarya dalam karir sebagai desainer grafis kau dihadapkan pada opsi memperlihatkan. Risikonya kau mesti terbuka pada kritik dan fakta. Saat itu terjadi, jangan kecil hati. Salah merupakan hal yang biasa terjadi pada siapapun. - Jadi diri sendiri, punya prinsip, dan jangan terburu berkata iya pada semua proyek
Seringkali muncul godaan untuk mengambil semua ajuan pekerjaan. Tapi, kenali dirimu. Apa kau mampu melaksanakan semua proyek tersebut, terutama pada aspek skill yang belum kau kuasai. Kamu mampu menolaknya, namun jangan lupa mencatat sebagai bahan yang mesti dipelajari. - Jaga pertemanan dengan orang atau rekan kerja yang satu frekuensi denganmu
Tujuannya tentu mengimbangi kadar stres yang melandamu. Kamu akan beruntung jikalau memperoleh rekan kerja yang bisa membuatkan wangsit. Temukan sobat yang bisa menjadi support system bagimu.
